Senin, 08 Juni 2015

Orang Indonesia Yang Mendunia

Meski tidak semaju negara-negara Barat, kondisi teknologi di Indonesia bisa dibilang tengah berkembang dengan baik. Negara ini tidak kalah bersaing dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina. Meski belum mempunyai sosok seperti Steve Jobs, Indonesia sebenarnya sudah memiliki beberapa anak bangsa yang berkontribusi dan bersinar di dunia teknologi, bahkan diakui secara internasional. Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus nanti, Tech in Asia merangkum 8 anak bangsa yang berprestasi pada bidang teknologi:

1. Prof. Dr. Ing B. J. Habibie – Ciptakan 46 paten di bidang aeronautika

BJ Habibie
Bisa dibilang hampir semua orang Indonesia tahu siapa sosok ini. Selain menjadi presiden ketiga Indonesia, Habibie adalah sosok jenius dari negara ini yang telah mendunia. Habibie yang mendapat gelar doktor teknik mekanik dalam bidang desain dan konstruksi pesawat udara, dan telah memegang sekitar 46 paten yang diakui dunia internasional di bidang tersebut.

2. Ricky Elson – Mobil listrik

ricky elson
Belakangan ini nama Ricky Elson marak diperbincangkan setelah Menteri BUMN Dahlan Iskan memintanya untuk menggarap mobil listrik buatan Indonesia agar bisa bersaing di kancah global. Ricky yang belasan tahun tinggal dan bekerja di Jepang ini, merupakan ahli dalam hal teknologi motor penggerak listrik dan telah menciptakan belasan paten di bidang tersebut.
khoirul anwar

3. Prof. Dr. Eng. Khoirul Anwar – Teknologi 4G

Lulusan ITB dan Nara Institute of Science and Technology, Jepang, Khoirul Anwar merupakan pemilik paten sistem telekomunikasi 4G berbasis Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). Temuannya ini telah dipatenkan tahun 2010 dan kemungkinan besar dipakai untuk teknologi di masa depan.

4. Prof. Nelson Tansu – Pakar teknologi nano

Nelson Tansu
Nelson Tansu, kedua dari kiri.
Pria kelahiran Medan ini merupakan pakar teknologi nano dan optolektronika yang mempunyai karir akademis gemilang. Nelson telah berhasil menjadi asisten profesor ketika umurnya baru menginjak 25 tahun. Kini, Nelson menjadi associate professor di Lehigh University di Amerika dengan telah menerbitkan ratusan jurnal internasional tentang tentang semikonduktor, optoelektronika, fotonika, dan nanoteknologi. Selain itu, Nelson juga telah memegang delapan paten dalam bidang yang ditekuninya.
(Baca juga: Melihat canggihnya robot pabrik di Indonesia)

5. Dr. Warsito Purwo Taruno – Teknologi pemindai 4D pertama di dunia

Warsito Purwo Taruno
Warsito Purwo Taruno, kedua dari kanan.
Dr. Warsito merupakan penemu Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT), yang merupakan teknologi pemindai 4D pertama di dunia. Teknologi itu disebut-sebut lebih canggih dibanding CT Scan dan MRI. Dr. Warsito masih terus mengembangkan teknologi tomografi volumetric di CTECH Labs Edwar Technology, perusahaan riset sistem tomografi 4D yang didirikannya.

6. Dr. Sehat Sutardja – CEO Marvell

Sehat Sutardja
Sehat Sutardja merupakan CEO dan co-founder Marvell Technology Group, yang merupakan perusahaan manufaktur produk semikonduktor yang banyak dipakai di berbagai perangkat elektronika yang berbasis di California. Sehat memiliki sekitar 260 hak paten dan dikenal luas sebagai pelopor semikonduktor.

7. Dr. Oki Gunawan – Peneliti teknologi semikonduktor IBM

Oki Gunawan
Sewaktu SMA, Oki Gunawan merupakan salah satu dari lima siswa Indonesia yang mengikuti Olimpiade Fisika Internasional ke-24 dan berhasil mendapatkan medali perunggu. Sejak saat itu, Oki yang menggeluti teknologi semikonduktor menerima berbagai penghargaan di kancah internasional. Kini Oki bekerja sebagai peneliti teknologi semikonduktor di IBM, perusahaan raksasa teknologi asal Amerika.

8. Bagus Nugroho – Peneliti untuk ekspedisi ke Mars

bagus nugroho
Bagus yang tengah menyelesaikan studi doktoralnya pada bidang teknik mekanik dan fisika di University of Melbourne ini terpilih menjadi salah satu peneliti ekspedisi JAXA (semacam NASA milik Jepang) ke planet Mars. Bagus akan meneliti kinerja parasut supersonik yang berperan penting pada proses pendaratan.

Selain delapan teknokrat yang telah diulas di atas, masih ada banyak lagi anak bangsa yang sangat kompeten di bidang teknologi. Sebagian besar para teknokrat tersebut tinggal di luar negeri karena berbagai alasan seperti kurangnya infrastruktur, dukungan, serta merasa tidak dihargai di negeri sendiri. Andai pemerintah lebih memberikan dukungan dan penghargaan bagi mereka, bukan tidak mungkin jika negara ini nantinya bisa bersaing di kancah global.